Belajar Fiqih Pemula 1, Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib (Muqaddimah) : Teks, Terjemah dan Penjelasan
Muqaddimah (Kata Pengantar)
قَالَ الْمُصَنِّفُ - رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَى وَ نَفَعَنَا بِهِ وَ بِعُلُوْمِهِ فِي الدَّارَيْنِ آمين :
مَنْ يُرِدِ اللّٰهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
"Barang siapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan pasti Allah memahamkannya dalam urusan agama."
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang."
الحَمْدُ للّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
"Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam."
وَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٌ النَّبِيِّ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ صَحَابَتِه أَجْمَعِيْنَ
"Semoga Allah melimpahkan shalawat atas pimpinan kita Muhammad yang merupakan seorang Nabi, juga atas keluarnya, dan semua sahabatnya."
قَالَ الْقَاضِيْ أبُوْ شُجَاعٍ أحْمَدُ بْنُ الحُسَيْنِ بْنِ أحْمَدَ الْأصْفَهَانِيُّ - رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالٰى - :
"Berkata seorang Qhadi yaitu Abu Syuja' Ahmad bin Husein bin Ahmad Al-Asfahani -semoga Allah merahmati beliau- : "
سَألَنِيْ بَعْضُ الْأَصْدِقَاءِ - حَفِظَهُمُ اللّٰهُ تَعَالَى - أَنْ أَعْمَلَ مُخْتَصَرًا فِي الْفِقْهِ عَلٰى مَذْهَبِ الإمَامِ الشَّافِعِيِّ - رَحْمَةُ اللّٰهِ تَعَالٰى عَلَيْهَ وَ رِضْوَانُهُ - فِي غَايَةِ الاِخْتِصَارِ وَ نِهَايَةِ الإيْجَازِ
"Telah meminta kepadaku sebagian sahabat -semoga Allah menjaga mereka- untuk menyusun sebuah kitab fiqih dalam madzhab Syafi'i yang sangat ringkas dan padat."
لِيَقْرُبَ عَلَى الْمُتَعَلِّمِ دَرْسُهُ وَ يَسْهُلَ عَلَى الْمُبْتَدِئِ حِفْظُهُ
"Agar mudah atas pelajar mempelajarinya dan mudah juga atas pemula menghafalnya."
وَ أَنْ أُكْثِرَ فِيْهِ مِنَ التَّقْسِيْمَاتِ وَ حَصْرِ الْخِصَالِ
"Dan aku juga diminta memperbanyak pada kitab tersebut pembagian-pembagian dan menyimpulkan permasalahan."
فَأَجَبْتُهُ إلٰى ذٰلِكَ طَالِبًا للِثَّوَابِ رَاغِبًا إلَى اللّٰهِ تَعَالٰى فِي التَّوْفِيْقِ لِلصَّوَابِ
"Maka aku pun mengabulkan permintaan tersebut dalam keadaan mengharapkan pahala, seraya berharap kepada Allah SWT agar selalu diberi pertolongan dalam kebenaran."
إنَّهُ عَلٰى مَا يَشَاءُ قَدِيْرٌ وَ بِعِبَادِهِ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ
"Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas apa yang dikehendakiNya dan Maha Lembut dan Maha Mengetahui dengan hamba-hambaNya."
Keutamaan Mempejari Ilmu Agama
Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib ini diawali dengan sebuah hadist yang menerangkan keutamaan orang yang diberi pemahaman dalam urusan Agama. Dimana orang tersebut adalah orang Allah inginkan untuk mendapatkan kebaikan yang istimewa.
Namun, kita harus sadar bahwa seseorang tidak mendapatkan pemahaman secara instan. Seseorang baru akan faham mengenai suatu hal setelah dia berilmu. Dan kunci utama dari ilmu adalah adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Pepatah Arab mengatakan :
ِإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّم
"Ilmu hanya bisa didapat dengan belajar."
Jika seseorang ingin sukses dalam hal apa pun, baik dalam urusan dunia apa lagi urusan akhirat, maka ilmu merupakan gerbang utama menuju kepada kesuksesan tersebut.
Imam Syafi'i pernah berkata :
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ، وَ مَنْ أَرَادَ الأٰخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ، وَ مَنْ أَرَادَهُمَا مَعًا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
"Barang siapa yang menginginkan dunia, maka tuntutlah ilmu. Barang siapa yang menginginkan akherat, maka tuntutlah ilmu. Barang siapa yang menginginkan keduanya sekaligus, maka tuntutlah ilmu."
Keutamaan Basmalah, Hamdalah dan Sholawat
Setelah menyebutkan hadist, penyusun kitab Matan Ghoyah wa Taqrib melanjutkan isi kitab dengan basmalah, hamdalah dan sholawat kepada Rasulullah SAW.
Ini merupakan sebuah tradisi dari zaman ulama terdahulu (salafus sholeh) dan terus dilestarikan sampai sekarang. Yaitu memulai segala hal yang baik, seperti ceramah, khutbah dan karya tulis apa pun dengan basmalah, hamdalah dan sholawat kepada Rasulullah SAW.
Disamping untuk meniru kitab suci Al-Qur'an, ada banyak riwayat yang menyebutkan keutamaan dari basmalah, hamdalah dan shalawat. Diantaranya adalah sebagai berikut :
َكُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِبسم الله الرحمن الرحيم فَهُو أَقْطَع
"Setiap hal penting yang tidak dimulai dengan bismillah adalah kurang berkahnya."
ُكُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بالحمدِ لله و الصَّلَاةِ عَلَيَّ فهو أبتر مَمْحُوْقُ البَرَكَة .
"Setiap hal penting yang tidak dimulai dengan hamdalah dan sholawat kepadaku akan hilang berkahnya."
َمَنْ صَلّٰى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ المَلَائِكَةُ تُصَلِّيْ عَلَيْهِ مَا دَام اسْمِي فِي ذٰلِكَ الكِتَاب .
"Barang siapa yang bershalawat kepada pada sebuah kitab, niscaya malaikat akan selalu memintakan ampun untuknya selama namaku tertulis di kitab tersebut."
Penyusun Kitab Ghoyah wa Taqrib
Nama penyusun dari kitab Matan Ghoyah wa Taqrib yang kita baca adalah Al-Imam Abu Syuja' Ahmad bin Husein Al-Asfahani.
Abu Syuja' adalah kunyah beliau yang artinya Ayahnya Syuja'. Dalam tradisi Arab, seseorang yang telah memiliki anak bisa dipanggil dengan Abu jika laki-laki atau Ummu jika perempuan, lalu diiringi dengan nama anaknya. Seperti : Rasulullah SAW yang memiliki kunyah Abul Qasim karena anak pertama beliau adalah Qasim.
Nama asli beliau adalah Ahmad bin Husein bin Ahmad. Sedangkan "Al-Asfahani" menunjukkan dari daerah mana beliau berasal atau tempat dimana beliau tinggal. Asfahan adalah salah satu nama daerah yang ada di Iran. "Al-Asfahani" berarti orang Asfahan.
Dalam bahasa Arab, untuk menunjukkan daerah mana seseorang berasal bisa dengan mengunakan ال (Alif lam) + Nama Daerah + ي (ya' nisbah). Seperti : الجاوي (Al-Jawi) yang berarti orang Jawa. البنتاني (Al-Bantani) yang artinya orang Banten. الفاداني (Al-Fadani) artinya orang Padang. البنجري (Al-Banjari) artinya orang Banjar.
Alasan Dibalik Penyusunan Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib
Alasan beliau mengarang kitab Ghoyah wa Taqrib ini adalah karena permintaan dari beberapa sahabat dekat beliau. Dimana beliau diminta untuk menyusun sebuah kitab tentang ilmu fiqih dalam madzhab Syafi'i yang singkat dan padat. Tujuannya adalah agar mudah dihafal dan dipelajari oleh para pemula.
Lalu beliau pun mengabulkan permintaan tersebut dengan harapan mendapatkan balasan pahala dan selalu diberi pertolongan dalam kebenaran.
Yang menarik dari kitab fiqih yang sedang kita pelajari ini adalah ternyata penyusunnya, yaitu Imam Abu Syuja' bukanlah sosok ulama yang terkenal di zamannya.
Terbukti tidak banyak kitab biografi yang menceritakan kisah hidup beliau. Hanya sedikit cerita tentang kiprah beliau yang pernah menjabat sebagai Qhadi dan umur beliau yang panjang lebih dari 100 tahun. Selebihnya sosok beliau masihlah misteri.
Namun, siapakah yang tidak mengenal karya beliau ini. Sebuah kitab dasar dalam ilmu fiqih ini sudah tersebar luar ke penjuru dunia. Terus dibaca dan dipelajari oleh generasi-generasi setelah beliau.
Karya beliau tidak hanya bermanfaat untuk orang yang tinggal di sekitar beliau, namun juga bermanfaat untuk mereka yang tinggal jauh di belahan bumi yang lain.
Ini adalah sebuah pertanda bahwa beliau sosok yang mulia disisi Allah SWT. Keikhlasan beliau menjadi sebab utama karya beliau terus hidup dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh sebagian orang-orang sholeh :
َّمَا كَانَ لِلّٰهِ دَامَ وَ اسْتَمَر
"Sesuatu yang dilakukan ikhas karena Allah itu akan terus ada dan abadi."
Semoga bermanfaat.
Hanif Firdaus B.sc, Alumni Al-Ahgaff University, Hadramaut, Yaman.
Referensi :
- حاشية الشيخ إبراهيم الباجوري
- مقتطفات من المسائل الخلافية في مذهب للشافعي و غيره للحبيب شيخ بن أحمد المساوى
Posting Komentar untuk "Belajar Fiqih Pemula 1, Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib (Muqaddimah) : Teks, Terjemah dan Penjelasan"